"Mereka sudah menciptakan suasana kacau
di banyak negara dan sekarang melanjutkan kebijakan yang sama di negara
lain, termasuk Suriah."
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan kebijakan negara-negara Barat telah menciptakan kekacauan di Suriah.
"Yang utama ialah mitra kita tak bisa berhenti. Mereka sudah menciptakan
suasana kacau di banyak negara dan sekarang melanjutkan kebijakan yang
sama di negara lain, termasuk Suriah," kata Putin, dalam pertemuan
dengan warga lokal di Wilayah Ryazan, Rusia tengah, Kamis (27/9) waktu
setempat.
Putin menyebut sikap Rusia mengenai pembangunan di Timur Tengah ialah
memfasilitasi perubahan menuju kondisi yang lebih baik di semua negara
itu, tapi bukan dengan cara memaksakan dengan kekerasan, dan
mengendalikan peristiwa dalam negeri.
"Kami telah memperingatkan tentang perlunya bertindak secara hati-hati,
guna menghindari kekacauan. Namun apa yang kita saksikan sekarang?
Situasi kelihatan sangat kacau," kata Putin, sebagaimana dikutip Xinhua.
Masalah Suriah telah menjadi topik pembahasan panas dalam sidang tahunan
PPB ke-67, yang sedang berlangsung dalam Sidang Majelis Umum PBB di New
York, Amerika Serikat.
Rusia menyatakan di negara tersebut tak terlihat pilihan bagi
penyelesaian politik untuk krisis yang sudah berlangsung 18 bulan
tersebut.
Amerika Serikat, sekutunya di Eropa, Turki, dan negara Teluk mendukung
para pemberontak Suriah. Sementara Iran, Rusia, dan China mendukung
pemerintah Presiden Bashar al-Assad, yang keluarganya dan kelompok
minoritas Alawi menguasai negara Arab itu selama 42 tahun.
Dalam Sidang Majels Umum PBB di New York, Presiden Prancis, Francis
Hollande, menggugah kelemahan internasional menyangkut krisis Suriah
dengan menyerukan perlindungan PBB buat semua daerah yang dikuasai
gerilyawan untuk membantu menghentikan pertumpahan darah dan pelanggaran
hak asasi manusia.
Kondisi kemanusiaan disebut memburuk sementara aksi kekerasan meluas.
Ketua Bulan Sabit Merah Arab Suriah, yang merupakan satu-satunya
kelompok kemanusiaan di lapangan dalam konflik 18 bulan itu, mengatakan
pihaknya sangat membutuhkan pasokan bantuan.
Pada Selasa (25/9), kelompok oposisi Suriah meledakkan bom di sebuah
gedung yang diduduki milisi pro-pemerintah di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Sudah lebih dari 27.000 orang tewas dalam perang saudara yang sudah berlangsung 18 bulan ini.
Friday, September 28, 2012
Putin: Kekacauan di Suriah Diciptakan Negara-negara Barat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment