Tuduhan atas Iran yang dikatakan tengah membuat senjata nuklir
dilayangkan bertubi-tubi oleh rezim zionis Israel. Puncaknya, Perdana
Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan membombardir Iran
jika negara tersebut tetap bergeming atas tuntutan AS dan Badan Energi
Atom Internasional (IAEA).
Menanggapi tuduhan ini, Iran tetap pada posisinya. Presiden Mahmoud
Ahmadinejad dalam berbagai kesempatan di sela-sela Sidang Majelis Umum
PBB pekan ini di New York, Amerika Serikat, bersikeras nuklir Iran untuk
tujuan damai, bukan senjata.
"Iran dianugerahi kekayaan alam berupa uranium. Ini hak kami yang sah
untuk menggunakannya," kata Ahmadinejad, dilansir Christian Science
Monitor Selasa pekan ini pada sebuah acara makan malam dengan para
akademisi di New York.
Soal nuklir, Ahmadinejad mengatakan bahwa IAEA dan Amerika Serikat telah
menerapkan standar ganda. Selama ini, Iran telah kooperatif saat IAEA
berkunjung memantau fasilitas nuklirnya. Hanya saja, kecurigaan IAEA
muncul saat Iran tidak mengizinkan pemantau mereka memasuki fasilitas
nuklir di Parchin.
"IAEA membuat permintaan yang ilegal dan daftar permintaan mereka bertambah banyak saja," alasan Ahmadinejad.
Tapi IAEA diam saja saat pemerintah zionis melarang mereka memasuki
wilayah Israel yang diyakini berdiri fasilitas nuklir. Padahal sejak 25
tahun lalu, telah berkembang dugaan bahwa Israel tengah mengembangkan
senjata nuklir di kota Dimona yang terletak di tengah-tengah Gurun
Negev.
CNN dalam sebuah tayangannya, Rabu 26 September 2012, mengatakan dugaan
ini dibuktikan oleh foto dan dokumentasi yang dibocorkan oleh Mordechai
Vanunu, salah seorang teknisi di instalasi nuklir Dimona di harian
Sunday Times, 5 Oktober 1986.
Menanggapi berita kepemilikan senjata nuklir, Israel menolak berkomentar
- tidak membantah dan tidak mengiyakan. Para peneliti memperkirakan
Israel telah memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir.
Akibat informasi ini, Vanunu diculik Mossad dari persembunyiannya di Roma dan dihukum penjara selama 18 tahun.
Israel juga bukanlah salah satu negara penandatangan Traktat
Non-Proliferasi Nuklir yang mengatur larangan pembuatan senjata nuklir.
Selain Israel, yang menolak menandatangani traktat ini adalah India,
Pakistan dan Korea Utara.
Berbeda "Bahasa"
Lalu, apa bedanya dengan Iran? Perdana Menteri Benjami Netanyahu dalam
wawancara dengan CNN menegaskan bahwa perbedaannya adalah dari "bahasa".
"Kami tidak pernah mengancam membunuh, memusnahkan negara dan bangsa
lain. Tapi kami terancam dengan ancaman tersebut," kata Netanyahu.
Sebelumnya, Ahmadinejad memang mengancam akan memusnahkan Israel.
Bahkan, pemimpin Garda Revolusi Iran Mohamed Ali Jafari mengatakan bahwa
Israel akan rata dengan tanah jika perang dengan negaranya. Namun,
ancaman ini diberikan setelah Israel terlebih dulu mengancam menyerang
Iran.
"Negara zionis [Ahmadinejad menolak menyebut 'Israel'] ingin
memprovokasi dan membuat suasana semakin tegang, yang akhirnya malah
membuat mereka terpojok. Dunia harus mengutuk rezim yang mengancam
mengebom Iran. Apakah pemerintah Barat bisa mengendalikan zionis ini?"
kata Ahmadinejad.
Sementara itu Amerika Serikat -sekutu Israel- hanya geleng kepala
melihat kenekatan Israel. Presiden Barack Obama menegaskan bahwa mereka
tetap memilih jalan diplomasi dan agresi militer bukanlah salah satu
opsi saat ini. (viv/zk)
Friday, September 28, 2012
Israel Punya Nuklir, Kenapa Iran Tidak Boleh?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment