Monday, January 28, 2013

Hari Gizi Nasional 2013

Yogyakarta - Ikatan Sarjana Gizi (ISAGI) dan Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan (HIMAGIKA) pada tahun ini berkolaborasi mengadakan serangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Gizi Nasional (HGN, -red) yang jatuh pada tanggal 25 Januari. Kegiatan tersebut di antaranya, kampanye di media jejaring sosial dan penyuluhan di masyarakat pada Minggu (20/1). Kampanye di media jejaring sosial sudah dilakukan sejak Selasa, 25 Desember 2012. Sedangkan kegiatan yang baru tergelar adalah penyuluhan kesehatan di Pedukuhan Kepitu, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman, Sleman.
“Kali ini memang peringatan hari gizi dibuat berbeda. Kami mengadakan penyuluhan kesehatan berupa posyandu mengingat tema yang kami angkat tahun ini adalah Safe Motherhood Saves the Future.” ujar Dian Nur Utami selaku ketua HGN 2013. Acara penyuluhan diadakan di halaman dan balai rumah Dukuh Kepitu. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya penyuluhan posyandu, melainkan ada pula kegiatan lomba mewarnai dan foto balita serta pengecekan kesehatan gratis untuk lansia.
1359333076996650052
Penyuluhan dan Lomba Mewarnai bagi anak-anak
Antusiasme warga Pedukuhan Kepitu sangat terlihat dari banyaknya warga yang hadir. “Ini sangat bermanfaat, para mahasiswa mampu mengamalkan ilmunya sehingga bermanfaat bagi warga Desa Kepitu.” tegas Dukuh Kepitu, Sukardjono. Kegiatan penyuluhan ini memang diharapkan mampu mengenalkan tenaga kesehatan ahli gizi sebagai penunjang kesehatan. Salah satunya yaitu kesehatan ibu dan anak. Warga diajak sejak dini untuk peduli terhadap kesehatan anak, sehingga mampu membentuk anak-anak yang sehat di masa depan.
Salah satu lulusan Sarjana Gizi yang akrab dipanggil Teh Deri menjadi pemateri di kegiatan penyuluhan tersebut. “Partisipasi ibu-ibu disini masih terlihat hanya sebatas ingin mendapat hadiah. Jadi, lebih baik acara seperti ini dilakukan secara berkelanjutan atau cakupannya lebih luas.” ujar Deri. Hal ini juga sama seperti yang diungkapkan Aziz Jati sebagai perwakilan Persatuan Ahli Gizi (Persagi). Aziz mengatakan bahwa sebaiknya acara penyuluhan yang mengedepankan gizi lebih diperluas cakupannya. Harapannya ini tidak hanya sekali kita lakukan. Dan jika berpikir besar, saya berharap kegiatannya tidak hanya dilakukan di Jogja tapi kita bisa bekerja sama dengan mahasiswa gizi yang lain misalnya dari Bandung, Jakarta, Makassar, dan dari seluruh Indonesia untuk bisa berkoordinasi.” tambahnya.
Posyandu yang dilakukan kali ini benar-benar mengikuti prinsip lima meja. Prinsip ini mengatur alur posyandu dimulai dari meja pendaftaran, penimbangan, pencatatan, konsultasi, hingga pemberian makanan tambahan (PMT). Meja-meja tersebut diisi oleh mahasiswa yang juga termasuk panitia HGN 2013 didampingi oleh para sarjana gizi dari ISAGI. “Ini bermanfaat sekali bagi kami yang masih menjadi mahasiswa aktif. Kami dapat merasakan secara nyata bagaimana seorang ahli gizi bekerja di masyarakat.” ujar Arif Rahmat Kurnia, salah satu mahasiswa Gizi Kesehatan UGM.
13593333181116678211
Memperjuangkan kesehatan anak adalah hal yang mutlak.
Kesehatan anak memang sudah selayaknya diperjuangkan karena anak adalah generasi penerus bangsa. Pemahaman serta tindakan nyata yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak tersebut. Baik mahasiswa gizi maupun lulusan-lulusannya juga memiliki peran untuk menunjang kesehatan mereka. Untuk itu, kampanye kesehatan di sosial media dan melaksanakan beberapa penyuluhan di masyarakat dapat menjadi tonggak awal perbaikan gizi untuk peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
[Fadhilah Akbar, Assyifatu Rahma Z., N. Arief Darmawan]

0 comments:

Post a Comment