Yogyakarta - Ikatan
Sarjana Gizi (ISAGI) dan Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan (HIMAGIKA)
pada tahun ini berkolaborasi mengadakan serangkaian kegiatan untuk
memperingati Hari Gizi Nasional (HGN, -red) yang jatuh pada tanggal 25
Januari. Kegiatan tersebut di antaranya, kampanye di media jejaring sosial dan penyuluhan di masyarakat pada Minggu (20/1). Kampanye di media jejaring sosial sudah dilakukan sejak Selasa, 25 Desember 2012. Sedangkan kegiatan yang baru tergelar adalah penyuluhan kesehatan di Pedukuhan Kepitu, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman, Sleman.
“Kali
ini memang peringatan hari gizi dibuat berbeda. Kami mengadakan
penyuluhan kesehatan berupa posyandu mengingat tema yang kami angkat
tahun ini adalah Safe Motherhood Saves the Future.” ujar Dian Nur Utami selaku
ketua HGN 2013. Acara penyuluhan diadakan di halaman dan balai rumah
Dukuh Kepitu. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya penyuluhan posyandu,
melainkan ada pula kegiatan lomba mewarnai dan foto balita serta pengecekan kesehatan gratis untuk lansia.
Antusiasme warga Pedukuhan
Kepitu sangat terlihat dari banyaknya warga yang hadir. “Ini sangat
bermanfaat, para mahasiswa mampu mengamalkan ilmunya sehingga bermanfaat
bagi warga Desa Kepitu.” tegas Dukuh Kepitu, Sukardjono.
Kegiatan penyuluhan ini memang diharapkan mampu mengenalkan tenaga
kesehatan ahli gizi sebagai penunjang kesehatan. Salah satunya yaitu
kesehatan ibu dan anak. Warga diajak sejak dini untuk peduli terhadap
kesehatan anak, sehingga mampu membentuk anak-anak yang sehat di masa
depan.
Salah
satu lulusan Sarjana Gizi yang akrab dipanggil Teh Deri menjadi
pemateri di kegiatan penyuluhan tersebut. “Partisipasi ibu-ibu disini
masih terlihat hanya sebatas ingin mendapat hadiah. Jadi, lebih baik
acara seperti ini dilakukan secara berkelanjutan atau cakupannya lebih
luas.”
ujar Deri. Hal ini juga sama seperti yang diungkapkan Aziz Jati sebagai
perwakilan Persatuan Ahli Gizi (Persagi). Aziz mengatakan bahwa
sebaiknya acara penyuluhan yang mengedepankan gizi lebih diperluas
cakupannya. “Harapannya ini tidak hanya sekali kita lakukan. Dan jika
berpikir besar, saya berharap kegiatannya tidak hanya dilakukan di
Jogja tapi kita bisa bekerja sama dengan mahasiswa gizi yang lain
misalnya dari Bandung, Jakarta, Makassar, dan dari seluruh Indonesia untuk bisa berkoordinasi.” tambahnya.
Posyandu yang dilakukan kali ini benar-benar mengikuti prinsip lima meja. Prinsip ini mengatur alur posyandu dimulai dari meja pendaftaran, penimbangan, pencatatan, konsultasi, hingga pemberian makanan tambahan (PMT). Meja-meja tersebut diisi oleh mahasiswa yang juga termasuk panitia HGN 2013 didampingi oleh
para sarjana gizi dari ISAGI. “Ini bermanfaat sekali bagi kami yang
masih menjadi mahasiswa aktif. Kami dapat merasakan secara nyata
bagaimana seorang ahli gizi bekerja di masyarakat.” ujar Arif Rahmat Kurnia, salah satu mahasiswa Gizi Kesehatan UGM.
Kesehatan anak memang sudah selayaknya diperjuangkan karena anak adalah generasi penerus bangsa. Pemahaman serta tindakan nyata yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak tersebut. Baik mahasiswa gizi maupun lulusan-lulusannya juga memiliki peran untuk menunjang kesehatan mereka. Untuk itu, kampanye kesehatan di sosial media dan melaksanakan beberapa penyuluhan di masyarakat dapat menjadi tonggak awal perbaikan gizi untuk peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.[Fadhilah Akbar, Assyifatu Rahma Z., N. Arief Darmawan]
0 comments:
Post a Comment