Saturday, September 29, 2012

Afirmasi: Teknik Berpikir Positif

Afirmasi: Teknik Berpikir Positif

Waktu bangun pagi, sadari betapa beruntungnya Anda untuk bisa hidup, berpikir, menikmati hari, dan mencintai. -Marcus Aurelius
Berpikir positif membawa anugerah yang luar biasa. Kesehatan, karir, keuangan, relasi, dan hubungan akan semakin meningkat. Penelitian dalam psikologi positif telah membuktikan bahwa orang yang optimis cenderung lebih panjang umur dan tahan terhadap tekanan untuk sukses kemudian.
Beberapa riset telah dilakukan oleh Dr. Martin Seligman dan para koleganya memaparkan kekuatan dari paradigma personal terhadap keberuntungan serta sistem imun pribadi.
Contohnya seperti pada studi jurnal biarawati yang terisolasi, menunjukkan bahwa mereka yang lebih positif dan jarang mengeluh memiliki kesehatan yang lebih baik dan usia yang lebih panjang.
Dalam bukunya: kecerdasan emosi dan sosial, Daniel Goleman mengungkapkan betapa kesuksesan seseorang bisa sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya.
Semakin positif sikap dan perilakunya yang berdasarkan perasaan serta pemikiran di dalam diri seseorang, semakin tinggi kemungkinannya untuk berhasil dalam segala upayanya.
Dr. Deepak Chopra, seorang pakar kesehatan holistik mengungkapkan bahwa dalam sehari; seseorang bisa berbicara kepada dirinya sebanyak 60000-80000 kali dan kebanyakan tidak disadari. Malah, sebagian besar isinya bersifat negatif, diulang-ulang dari hari-hari yang sebelumnya dan lalu menjatuhkan kepercayaan diri, menggerogoti potensi kesuksesan.
Dan akhirnya, tanpa disadari pula mood selama sehari itu menjadi negatif juga. Perasaan semakin terpuruk, dan membuat diri bersikap buruk tanpa semangat.
Perilaku yang sangat tidak mendukung kesuksesan dan kesehatan ini bisa menyeret ke bidang kehidupan yang lain seperti hubungan pribadi dengan keluarga atau relasi, karir, dan seterusnya.
Semuanya berasal dari
self-talk atau inner-dialogue yang negatif sama pesimistis.
Misalnya seperti: saya tak akan bisa mencapainya, saya kurang pintar, kalah cerdas dibanding…, saya bisa-bisa mempermalukan diri, perusahaan, saya selalu keliru dalam berbicara, saya sering salah, saya tidak jago atau lihai, dia lebih pandai, mereka lebih beruntung, dan sebagainya.
Kalimat-kalimat ini diucapkan nurani tanpa suara dan kadang tanpa disadari! Otomatis saja merasa inferior. Kemudian menjadi refleks untuk mudah menyerah dan lemah. Tiba-tiba saja, diri ini menjadi malas serta tidak bersemangat lagi tanpa kita sadari, disebabkan oleh bisikan kalbu yang negatif itu.
Masalahnya, semua suara-suara sumbang di dalam hati ini bisa memprogram otak kita. Kata-kata yang negatif ini bisa menjadi kenyataan karena benar-benar diyakini.
Kepribadian kita menjadi minder, tidak percaya diri, takut gagal, dijauhi orang lain karena membawa aura negatif, dan dijauhi kesuksesan karena kurang motivasi. Lalu, bagaimana solusinya?
Kita harus menyadari pikiran-pikiran yang negatif ini dan berniat untuk mengubahnya. Lalu kita ubah dengan teknik afirmasi yang telah teruji secara ilmiah dan pernah saya tuliskan beberapa kali dalam blog 100motivasi ini.
Selanjutnya adalah mencari dukungan untuk menguatkan kebiasaan baru berpikir positif ini menjadi lebih tahan lama bahkan permanen. Dukungan bisa secara spiritual atau sosial lewat komunitas, keluarga, teman, dan rekan kerja.
KONTEMPLASI
Pertama-tama, amati pikiran dengan petunjuk sinyal-sinyal dari mood dan indikasi-indikasi yang diberikan oleh perasaan atau emosi. Observasi kenyataan dan fakta-fakta yang lalu pisahkan dengan pikiran yang bersifat spekulatif, prediktif, dan memberikan stigma negatif.
Hati-hati dengan persepsi diri bahwa kita orang yang tidak mampu, tidak kapabel, tidak kompeten, tidak beruntung, dan sebagainya. Perspektif yang sempit dalam memandang kredibilitas pribadi ini akan semakin memojokkan keahlian yang potensial serta menyudutkan kemampuan yang dinilai secara asal (tidak fair/obyektif).
Langkah awal untuk memperbaiki semuanya dengan afirmasi adalah dengan niat kuat yang memutuskan saatnya untuk berubah. Cari hasrat ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik, telusuri nurani, pancing niat walaupun kecil atau betapapun sederhananya, akan keinginan untuk memperbaiki diri.
Kobarkan dorongan untuk meningkatkan kualitas diri dengan kontemplasi sederhana, penulisan impian dan cita-cita, serta sharing sama sahabat dekat. Untuk melawan self-talk atau inner-dialogue yang kurang memberdaya, gunakan afirmasi.
AFIRMASI
Afirmasikan dengan lantang dan berulang-ulang kalimat-kalimat positif yang melawan sabotase diri oleh kata hati yang negatif. Lengkapi dengan visualisasi atau imajinasi, lalu lakukan ketika sedang rileksasi seperti pada dini hari, ketika mengantuk, atau sedang meditasi.
Manfaatkan gelombang otak alpha dan theta ketika pikiran tidak terlalu kritis untuk menerima sugesti dari afirmasi. Gelombang otak ini didapat ketika tubuh kita sedang santai tidak tegang, hormon adrenalin rendah, tekanan darah dan jantung stabil berirama, denyut nadi melambat, dan mata setengah mengantuk tapi tidak tidur. Pikiran siap menerima sugesti.
Beberapa bukti telah menunjukkan efektivitas afirmasi bagi orang sedang kurang sehat secara fisik, mental, dan spiritual, afirmasi baik untuk penderita depresi dan kecemasan yang berlebihan, rasa percaya diri yang kurang, dan seterusnya. Contohnya penelitian oleh Northwestern State University yang menjelaskan pengaruh afirmasi terhadap kepercayaan diri.
Riset lain telah dilakukan oleh Universitas Kentucky, Lexington, dan berbagai lembaga di seluruh dunia. Telah tercatat di jurnal kesehatan Amerika dan secara global, afirmasi telah teruji dalam teknik psikoterapi CBT dapat mengurangi negativitas seseorang serta meningkatkan kebahagiaan.
Afirmasi dinilai jelek oleh sebagian orang karena hanya omong kosong, angan-angan atau mimpi di siang bolong, dan lain-lain. Afirmasi bisa menjadi bumerang bagi mereka yang apatis, skeptis, dan bercitra diri amat rendah. Perlahan, harga diri harus ditinggikan kembali dan kuat ditopang kompetensi serta pola pikir atau mindset yang tepat.
Maka dari itu, mindset yang benar adalah mengoreksi pemikiran yang berprasangka buruk terhadap afirmasi. Sehingga afirmasi yang dilakukan berulang-ulang bagai repetisi dalam gym untuk otak dengan tujuan menguatkan otot berpikir positif dan kebugaran mental seseorang agar lebih perkasa menghadapi beragam rintangan serta keyakinan yang negatif.
PENGGUNAAN AFIRMASI
Afirmasi bisa disusun sesuai dengan kebutuhan atau keinginan masing-masing. Bisa untuk perubahan sikap dan perilaku, perbaikan nasib, menurunkan rahmat dan berkah, menambah rejeki dan kesehatan, mengakrabkan hubungan, mendekatkan jodoh atau pasangan, minimal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan perasaan positif yang berbahagia.
Utamanya afirmasi dirangkai dalam kalimat yang positif dan dalam bentuk present-tense (seakan-akan sudah/sedang terjadi), mempengaruhi emosi dengan bersifat personal dan mendetail, spesifik secara waktu bukan cara, singkat-padat-jelas, diucapkan dengan lantang atau di dalam hati yang penting berulang-ulang ketika sedang rileks atau sembari bernafas dalam-dalam.
Manfaatkan waktu di pagi hari, saat pertama kali bangun (subuh), mendusin/terbangun sebentar setelah tertidur (jam 2 pagi misalnya), ketika sedang bermeditasi atau gunakan kalimat afirmasinya sebagai mantra, dalam mimpi, sebelum tidur saat mengantuk berat, mandi berendam, atau sambil menulis.
Kombinasikan afirmasi dengan teknik-teknik berpikir positif seperti penetapan tujuan, saat sedang menahan amarah atau emosi, ketika mau bertemu seseorang yang sangat berarti atau ada meeting penting, waktu mengerjakan sebuah proyek atau tugas yang divisualisasikan akan berhasil, agar lebih produktif, dan sebagainya.
Afirmasi yang positif akan menanamkan benih-benih kesuksesan yang dapat dipanen di masa depan seiring bertumbuhnya keyakinan diri. Kata-kata yang suportif akan berkembang menjadi tindakan yang termotivasi tinggi oleh perasaan yang positif.
Tuhan akan memberikan jalan serta kebetulan-kebetulan, alam dan lingkungan akan sinkron serta harmonis untuk mengilhami perwujudan keberhasilan, ide-ide yang brilian nan inovatif, pertemuan-pertemuan akan membawa kesempatan, pembelajaran yang berharga. Semua berkat afirmasi.
Atur afirmasi agar tidak terlalu mustahil untuk diraih, masih realistis dan bisa dipercaya untuk dapat dicapai sesuai jangka waktu yang diinginkan. Jangan terlalu muluk atau ambisius dalam menyusun afirmasi yang bersifat keinginan di masa depan. Contohnya: Saya bisa memberikan presentasi yang terbaik hari ini.
Contoh lain afirmasi: saya memiliki kreativitas. Saya mempunyai uang sebesar…, saya berlimpahkan penghargaan, saya kaya dan berkecukupan, saya bisa! Saya sukses! Saya bersyukur dengan pekerjaan yang sekarang, saya mampu menyelesaikan tugas dengan baik, saya senang bekerja bersama dalam kelompok, saya memutuskan jadi pemimpin, saya hebat, saya menyukai diri saya ini, saya menjadi diri yang lebih baik dari yang sebelumnya, dan lain-lain.

0 comments:

Post a Comment